Kisah - Kisah Di Balik "Kemeja Tanpa Kerah"
"Kemeja Tanpa Kerah" menjadi trend mode fashion Pria dan Wanita akhir - akhir ini. Banyak cerita mengiringi perjalanan "Collarless Shirt, Grandad Shirt, Mandarin Collar Shirt, Kurta Shirt dan masih banyak penyebutan lainnya di setiap daerah dan kebudayaan". Model Pakaian ini mulai digunakan oleh Para Angkatan Bersenjata saat pecahnya Perang Dunia pertama medio 1914 - 1918, bersamaan dengan maraknya penggunaan pakaian berbahan Wool dan berwarna Khaki.
Pada 1920-an, para pekerja kasar (Petani, Buruh Pabrik dsb) di Britania Raya mulai mempopulerkan gaya pakaian Grandad Collar (kemeja tersebut pertama kali diadaptasi di Irlandia, Grandad asal kata dari (Grandfather). Bukan tanpa alasan mereka memilih menggunakan kemeja "tanpa" kerah tersebut, mereka merasa bukan dari kelas pekerja "Kerah Putih" yang melulu harus menggunakan dasi, seluruh kancing kemeja dikancingkan, mereka memilih sesuatu yang lebih santai dan praktis. Lagi Pula, memakai dasi sebagai Buruh Pabrik akan meningkatkan resiko kecelakaan kerja.
Di New York, Hannah Montague pada 1927 memotong kerah kemeja suami nya agar memudahkan Hannah ketika mencuci kemeja tersebut. Lalu berkembang mode kemeja yang bisa "dibongkar pasang" kerah nya.
Jauh setelah itu, di India, pada tahun 50-an Perdana Menteri India, Pandit Jawaharlal Nehru mulai mempopulerkan mode pakaian ini. Iklim India yang cukup panas, membuat masyarakat tertarik pada pakaian yang lebih nyaman yang terbuat dari Linen, Katun dan Muslin. Ya, pada saat itu "Kemeja Tanpa Kerah" tersebut terbuat dari 3 bahan yang telah disebutkan. Orang-orang India merasa nyaman dan merasa lebih "adem" ketika memakai kemeja tersebut.
Spektrum sejarah kemeja Grandad Collar atau apapun itu kalian menyebutnya, dilanjutkan oleh Kuartet Legenda Musik asal Liverpool Inggris (The Beatles), mereka senang memakai pakaian tersebut selagi mereka berkunjung ke India dalam rangka kunjungan spiritual ke Rishikesh pada tahun 1968. Sampai pada akhirnya mode pakaian tersebut mulai dikenal oleh semua orang di seluruh dunia dan menjadi trend mode "Pop Culture" sampai hari ini.
sumber : Burton UK